pukul dua
Aku membaca itu, sepotong percakapan rahasia antara seseorang denganmu pada pukul dua
Kau tak tertebak, aku tak terbaca
Menanggalkan segala yang sudah banyak dilewati tanpa rambu atau barangkali sebetulnya sudah kau beritahu tapi ku batu.
Deret waktu yang panjang kemarin rupanya terasa cepat
Meski kurun waktu belakangan ini melambat
Seperti kehabisan daya sebab telah lama dan terlalu banyak upaya
Kataku barangkali Tuhan memilih ini terwujud karena paling tepat
Katamu terlalu erat hanya membuat sesak
Aku salah dengar atau kau salah bicara
Kau pecundang yang terlalu nyaman pada idealisme bodohmu
Sedang aku pecundang yang terlalu takut menjadi tenggelam
Tak pernah ada jawaban benar atau salah
Seluruh biru menjadi abu
Kita telah melahap waktu yang panjang untuk sebuah kesia-siaan
Katamu tak ada yang sia-sia, kau mensyukurinya
Tak ada bentuk rasa syukur dengan cara melepas yang menjadi sumber syukur
Rasanya cerita ini akan memakan waktu yang lama untuk bisa sama
Tapi tak ada pintu kembali
Tak ada celah dan jendela-jendela telah tertutup talang besi
Kau beradu pada Tuhan dalam petang
Katamu kau ingin aku bersinar terang
Siapa sangka inginmu akan segera terwujud
Aku mewujudkannya ketika Tuhan memberi tahuku aduanmu petang itu
Aku dan Tuhan bersepakat dibelakangmu
Tapi kau tak pernah menanyakan jalan pikiranku
Kau berbalik arah
Selangkah demi selangkah hingga tak kutemui lagi
Kau duduk diruang gelap itu
Kutemui kau tanpa lilin, tanpa cahaya
Kali ini tak ada lagi gelap, tapi tak kutemui kau disana
Mengapa kau menjadi tak terlihat padahal bulan tepat didekatmu
Kau mendadak tuli, tak mendengar panggilanku
Kau mendadak bisu, tak pandai berkata-kata sebab ia telah binasa
Aku tak mengerti bahasamu
Kau tak mengerti ceritaku
Jangan menjadi keras kepala hanya kau takut perubahan
Jangan menjadi keras kepala hanya kau ingin pengakuan
Kau tahu keras kepalapun bisa membunuh kesempatan
Tapi rupanya kau memang sepertiku
Bersinar terang, lalu nyala remang
Kataku kau bersinar, sedang aku nyala remang
Tapi katamu cahayaku masih tak terkalahkan
Gilamu masih tak terelakan
Dan kita telah lama hilang dibunuh kesempatan.
sumber foto: pinterest
Komentar
Posting Komentar