Puisi Perempuan
Katanya perempuan adalah kelompok penting dalam sebuah kehidupan
Menjadi ibu bagi kehidupan, pun tonggak dari sebuah peradaban
Namun disisi lain perempuan menjadi korban dari berbagai praktik kehidupan.
Dipaksa sempurna menjadi manusia serba bisa
Dipaksa hidup memenuhi standar mereka
Mereka siapa?
Ah aku juga tak mengenalnya.
Tubuh yang menjadi objek dari berbagai merk produk kecantikan
Lalu kami berlomba menampilkan yang terbaik untuk mendapat decakan kagum daripada manusia lain yang memandang.
Menjadi cantik adalah syarat mutlak untuk mendapatkan penerimaan
Hingga lupa otak juga harus diberi makan
Kudengar suara-suara menghujam cukup keras
Katanya menantang bagi perempuan adalah pantang
Perempuan kritis dianggap lancang
Menjadi pemilih hanya membuat perempuan menjadi perawan tua.
Perempuan bersekolah tinggi dianggap salah tak bersekolah apalagi
Menjadi perempuan tegas dianggap mengintimidasi
Memilih berkarir dianggap menyalahi kodrat
Menjadi ibu rumah tangga hanya dianggap berkalang pada laki-laki
Perempuan berdaya seakan menjadi ancaman
Menjadi perempuan sadar dan peduli atas hak-hak kemanusiaannya dianggap menyimpang
Perempuan seakan tak boleh terlalu cerdas
Perempuan tak pernah benar-benar diberi ruang untuk menemukan siapa dirinya
Untuk membentuk bagaimana nilai atas dirinya
Penindasan terhadap perempuan adalah nyanyian lawas yang terus diperdengarkan pada telinga-telinga semesta
Perempuan berkesadaran dianggap pesaing yang akan merebut dominasi dan menjadi superioritas atas laki-laki
Tapi ini bukan lagi tentang siapa yang paling
Bukan perempuan juga bukan laki-laki
Ini nyanyian tentang bagaimana kita bisa saling
Bukan bersaing memperebutkan superioritas
Bukan lagi soal apa jenis kelamin
Lebih dari itu, ini adalah nyanyian soal hak sebagai manusia, sebagai hamba.
Komentar
Posting Komentar