bagaimana jika ternyata?



'Hidup adalah sekumpulan tragedi dan komedi yang perlu disambut dengan ramai. Meski tak ada yang lebih mengenal malam selain gelap, dan tak ada yang lebih mengenal terang selain cahaya gemerlap, katanya hidup tetap perlu dirayakan, meski dengan senyap'.


Bagaimana jika ternyata, warna-warna yang kau hindari hari ini, membawamu pada satu tempat yang tak pernah kau duga?

Bagaimana jika ternyata, jalan yang terjal dan berliku itu, mengarah pada satu tempat yang tak banyak orang tahu, tentang betapa istimewanya berada disana. Hingga kau merasa beruntung menjadi dirimu. Bagaimana jika ternyata apa-apa yang tercatat, justru adalah wujud daripada do'a-do'a yang sering kau panjatkan? 

Atau, bagaimana jika ternyata, semua itu tidak pernah benar-benar terjadi?. Segala yang tertulis, dan telah kau lalui dengan terkoyak-koyak itu, tak membawamu pada kemanapun selain daripada kematian.

Bagaimana jika ternyata, kau hanya bergumul pada pengandaian, pada kefanaan?, hingga hilang segala kesempatan. Mengharap ada tangga-tangga menuju sinnggasana kemujuran, adalah sesuatu yang abu-abu bagi hidup dewasa ini, bagi seseorang yang tak berbekal, bagi banyak wajah yang tak cukup beruntung.

Ini bukan barisan huruf yang menjadi kalimat penenang, pun juga bukan narasi untuk menjadikanmu berfikir dangkal, bukan juga nyanyian pesimistis seorang anak manusia yang tak berpeta.

Ini adalah puisi wajah malam yang menunggu pagi menjulang, antara gelap dan ketakutan, antara gemuruh petir bersautan, juga hidup seorang pemuda yang terang dan remang. Bagi wajah lain yang lebih bersinar, redup adalah satu kesalahan, pada mereka yang tak bertujuan.

Dimata nama-nama yang tak berpeta, nyala terang tak pernah tahu bagaimana lari berlomba, sesekali menghindar dan tergopoh melawan gelap. Tak ada yang lebih mengenal malam selain gelap, pun tak ada yang lebih mengenal terang selain lampu-lampu dan cahaya yang terus menyala.

Setiap wajah adalah kemeriahan, setiap nama adalah warna,  setiap tragedi adalah perayaan. Dan kehidupan adalah sekotak tragedi dan komedi yang sama-sama harus disambut dengan ramai.

Kota S, 19 Februari 2024 (21.44 WIB)

Sumber foto pinterest 

Komentar

Postingan Populer