Pulih



Tapi menurutku, untuk pulih kita tidak bisa hanya mengandalkan waktu
Butuh daya dan upaya untuk bisa sembuh.
Sehingga, seiring berjalannya waktu, luka-luka itu tidak lagi membiru

Aku kurang begitu setuju, tentang yang katanya biarkan waktu yang menyembuhkan.
Ya memang benar, kita butuh waktu untuk pulih, tapi tidak sembuh dengan sendirinya bukan?
Perlu peran dari dirimu untuk sampai pada tempat itu
Bahkan ada upaya dari tangan-tangan Tuhan, yang barangkali tak kau lihat sepanjang waktu atas kesembuhan itu.

Bagiku, waktu tidak bisa menyembuhkan lebam-lebam biru yang tak terlihat itu
Segala usaha yang dilakukan tentu tidak sebentar, mungkin cukup lama bagi beberapa orang
Tergantung seberapa parah dan dalam luka-luka itu.

Untuk pulih, kita tidak harus terburu-buru
Biarkan diri menerima segala bentuk perasaan dan lebam itu,
Habiskan waktumu berapapun lamanya untuk menciptakan kebahagiaan, menebar kasih sayang, berproses menjadi manusia yang lebih baik, tapi jangan jadikannya sebagai pelarian dan mencari pembelaan.

Tak perlu validasi, cukuplah investasi diri pada hal-hal baik untuk dirimu.
Pulih sendiri atau bersama orang lain adalah pilihan, tidak ada yang salah dengannya
Sebab ada sebagian diantara kita yang butuh teman untuk meredakan gemuruhnya.
Sebagian lainnya hanya butuh sendiri untuk fokus menyulam kembali robekan-robekan itu.

Yang paling penting dari proses pulih adalah, tidak menjadikan manusia lain sebagai alat, hingga hanya menanamkan lebam baru pada diri orang lain.
Dengan begitu, tidak ada lagi lebam yang tersisa, dan kamu terbebas dari perasaan yang memenjarakan.
Demikianlah arti pulih menurutku.


Kota S, pada 19 Februari 2024 19.01 WIB

Sumber foto pinterest

Komentar

Postingan Populer